Internet Addiction

Internet Addiction

Menurut artikel yang saya baca seorang ahli jiwa menamakan ini dengan Internet Addiction Disorder atau Problematic Internet Use. Kecanduan internet memiliki kecenderungan hampir sama seperti kecanduan obat-obatan. Di negara China dan Korea Selatan hal ini ditanggapi dengan serius.
Tidak dapat dipungkiri di zaman yang serba canggih dan modern ini internet merupakan hal yang wajib bagi kita semua, khususnya di bidang pendidikan. Hampir setiap kalangan sekarang sudah dapat mengenal layanan internet. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Bahkan sekarang balita di Jepang sudah banyak yang kenal dengan internet. Tidak usah jauh-jauh ke Jepang… Wong di Indonesia pun ada kok.
Meskipun di Indonesia layanan internet yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider) belum maksimal seperti di negara Korea, China dan Jepang, itu tidak mengurangi antusias masyarakat indonesia untuk mengakses Internet. Apalagi dengan hadirnya situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, skype, dan masih banyak lainnya. Belum lagi ditambah dengan bisnis-bisnis online yang sekarang lagi merebak, transaksi pun tidak harus bertemu langsung seperti zaman-zaman dulu. Oleh karena itu tidak heran kan kalau Kecanduan Internet dapat terjadi??

Seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg mengemukakan beberapa ciri-ciri seseorang Kecanduan Internet. Ciri-cirinya meliputi:
• Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama
• Gejala menarik diri seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses
• Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan
• Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki memiliki derajat kepuasan yang sama
• Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan
Dibawah ini akan saya jelaskan sedikit dari ulasan saya di atas.
Internet Addiction atau dalam bahasa Indonesia biasa kita kenal dengan kecanduan internet, atau lebih luas, terlalu sering menggunakan internet, penggunaan komputer bermasalah, atau penggunaan komputer patologis, adalah penggunaan komputer yang berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Istilah-istilah menghindari istilah kecanduan dan tidak terbatas pada penyebab tunggal. Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna internet terus meningkat tajam sehingga tidak banyak orang yang kecanduan memakainya.
Ada beberapa sebab, Dr. Kimberly S. Young mengatakan bahwa penelitian link internet Addiction Disorder sebelumnya dengan ada masalah kesehatan mental, paling sering depression.Ini mungkin karena keterlibatan maya tidak merangsang pelepasan neurotransmiter yang bertanggung jawab atas perasaan kepuasan dan relaksasi, seperti oksitosin dan endorfin, cara interaksi yang nyata lakukan. Ia Menyatakan bahwa gangguan memiliki efek yang signifikan secara sosial, psikologis dan occupationally. Pecandu dikenal untuk menggunakan internet rata-rata 38 jam per minggu untuk tujuan non akademis dan non-kerja yang mengakibatkan nilai yang buruk di kalangan mahasiswa, perselisihan di antara pasangan dan kinerja berkurang.

5 kriteria kecanduan internet menurut Mark Griffiths D adalah:
• Arti: Menggunakan Internet mendominasi kehidupan seseorang, perasaan dan perilaku.
• Modifikasi Mood: Orang mengalami perubahan mood (misalnya ‘buzz’) ketika menggunakan Internet.
• Toleransi: Peningkatan jumlah penggunaan internet yang diperlukan untuk mencapai efek yang sama pada suasana hati.
• Gejala penarikan: Jika seseorang berhenti menggunakan internet, mereka mengalami perasaan tidak menyenangkan atau efek fisik.
• Relapse: pecandu cenderung kambuh ke dalam pola perilaku sebelumnya, bahkan setelah bertahun-tahun pantang atau kontrol.

Tinggalkan komentar